WORLD CUP 2010 AFRIKA SELATAN!

>> Saturday 29 May 2010

Yiphyy...! tak lama lagi qt semua bakal melihat aksi" bintang lapangan hijau dari berbagai negara. Bagi penggemar berat Liga"Eropa tentu tdk asing dgn nama"besar seperti Lionel Messi, Didier Drogba, Christiano Ronaldo ataupun Wayne Rooney.
Nah, kawan" siapakah yg akan keluar sebagai jawara di Benua Afrika 2010?
Mari qt longok Brasil, jawara 5 kali di 3 benua (1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002). Akankah Brasil kembali jawara di Benua Afrika?
Atau sang juara bertahan Italia (1934, 1938, 1982, 2006)?
Atau jawara 3 kali Jerman (1954, 1974, 1990)?
Atau jawara 2 kali Argentina (1979, 1986)?
Atau jawara satu kali Inggris (1966) dan Perancis (1998)?
Ataukah Spanyol, sang jawara Eropa 2008?
Ah, rasanya terlalu dini menebak". Segala sesuatu bisa terjadi di sana. Bisa saja yg keluar sbg jawara justru dari negara yg tdk pernah diperhitungkan sebelumnya. Mungkin Belanda atau Portugal? atau ... (tebak sendiri!)
Kawan, jauh di lubuk hati terdalam ingin rasanya mewakili perasaanmu, melihat timnas Indonesia beraksi di World Cup 2010 atau perhelatan akbar lainnya.
Lalu apa arti semua dari World Cup 2010 bagi qt, khususnya timnas dan PSSI?
Hanya orang" yg berakal dan berhati bersih yg mampu menangkap ide dari event besar ini.
Mengubah & memperbaiki tlah menjadi tugas moral orang" yg diberi petunjuk.
Semoga kau salah satunya...

Read more...

Sahabat!

>> Friday 28 May 2010

Sahabat
kau sungguh berarti bagiku
Tanpamu aku sepi tak berarti

Read more...

Sepi!

Bila sepi menghinggap
Senyumpun memudar
Kesal, sedih datang menyatu
Bisu
Membatu

Read more...

Mutiara!

Kata-kata mutiara
Mutiara kata-kata
Sulit loh, mencari mutiara
Iyalah, mutiara ada di dasar lautan
Makanya, orang harus menyelam dulu untuk mendapatkannya

Read more...

Jangan Serakah Kawan!

>> Monday 24 May 2010

Ugh!Enak saja. Tadi pagi kulihat Togar memarahi supir mikrolet jurusan Ps.Minggu agar segera meninggalkan 'area' ngetem. Meski ada di dalam terminal, dan disitu ada petugas DLLAJ, Togar leluasa menyuruh ini itu kepada supir" angkutan umum. Ironi. Sebenarnya siapa sih yang berwenang?
Aku sadar kawan, aku tidak sedang berada di Sidney, atau Vancouver. Aku tinggal di kota kecil pinggiran Jakarta. Semrawut.
Jalan raya Margonda dulu tidak seramai ini. Pepohonan masih berjajar di kanan kirinya. Rindang. Kini, nyaris tak satu pun pohon yang tersisa. Tumbang. Panas membara. Menyilaukan.
Pusat perbelanjaan tidak seramai sekarang. Kini justru tumbuh subur bak jamur di musim penghujan. Pasar tradisional dibenahi sedemikian rupa agar kesan kumuh dan jorok tidak lagi melekat. Perumahan" baru bermunculan di sana sini. Geliat baru sebuah kota madya.
Dengan ikon kota penghasil belimbing, Depok ingin memperkenalkan wajah baru. Bangunan spektakuler pun muncul di sini. Masjid Kubah Emas Dian AlMahri. Perbaikan jalan pun gencar dilakukan. Walhasil, Depok semakin kinclong di mata para investor.
Belum lagi, kampus ternama Universitas Indonesia 'nongkrong' sejak 1986. Dan kini tengah bebenah dan mendandani diri menjadi kampus riset ternama, terbesar dan terlengkap sedunia, demi meningkatkan daya saing di tingkat global.
Satu lagi, sungai Ciliwung yang membelah Depok cukup menjadi momok yang menakutkan bagi warga kota Jakarta karena sangat akrab membanjiri Jakarta saat musim hujan.
Lengkap sudah kota 'kecil'ku ini. Dinamis. Kreatif. Panuh elan vital. Semoga Allah swt memberkahi kota 'kecil'ku ini... Amin.

Read more...

Peluklah aku! Ciumlah aku!

>> Friday 21 May 2010

Aku tengah terkantuk-kantuk di bawah pohon beringin yang rindang. Akar"nya menjuntai anggun. seolah hendak melumuri seluruh tubuhnya, agar terhalang dari pandangan manusia. Dedaunannya jatuh perlahan saat angin berdesir pelan. Melayang. Menari. Meluruh jatuh. Lalu mendarat pelan di tanah. Indah...
Saat bersamaan, burung" kecil pemakan biji ramai berdatangan, hinggap kesana kemari sambil sibuk 'mengunyah' biji. Angin semilir menambah beban kantukku. Sementara woodpecker bersibuk ria mengintip serangga di ceruk" pohon. Tidak peduli keadaan sekitar. Sangat egois. Acuh tak acuh.
Siang ini teramat panas. Membakar sampai ke ubun". Berteduh seperti ini sangat membantu menetralkan suasana. Terlebih hatiku . Terlebih perasaanku.
Beruntung. Beruntung aku masih terselamatkan. Tapi, ah! tak sepantasnya aku mengatakannya. Tidak tahu malu. Sangat egois seperti woodpecker. Aku pucat. Tersentak.
Bagaimana bila Tuhanku marah padaku? Azabnya pedih tak terperi.
O, Tuhan ampunilah aku, terimalah aku...
Sungguh, saat ku genggam jari jemariku, hatiku berdesir kencang ...
Apakah aku tlah menjadi hamba yang bersyukur atau kufur?
O, Tuhan, maukah kau memelukku? Memeluk harapan"ku?
Saat sembap mataku, saat air mata menggenang di pelupuk mataku. Udara menerpa dan mencium wajahku. Luruh.
Aku luruh dan bersimpuh di hadapan-Mu.
Ciumlah aku!
Peluklah aku!

Read more...

Dingin!

Apa yang tersisa dari malam" panjang selain gelap dan dingin?
Embun. Proses pembekuan uap air dari makhluk hidup yang dianugerahi nikmat oleh Tuhan. Lidahmu hanya merasakan rasa materi. Rasakan selagi kau bisa. Maka, tak ada yang lebih bodoh daripada orang yang selalu berbicara tanpa disertai akal dan hati.
Makna.
Hikmah.
Sangat sedikit orang" menemukannya. Sangat beruntung bagi yang mendapatkannya. Rayakanlah keberhasilanmu!
Luapkan.
Kerna ia wujud kasih sayang Tuhan kepadamu.

Read more...

Khalid!

Bahaya!
Silau!
Korona matahari terlalu menyilaukan untuk dilihat dengan mata telanjang. Jangan tertantang untuk melihatnya secara langsung tanpa bantuan alat. Tanpa alat tersebut matamu akan buta. Terjadi pada saat gerhana matahari total. Tak pernah jemu bola gas matahari berpijar.
Jilatan lidah apinya mampu menjangkau ribuan kilometer hingga di dua kutub bumi yang berbeda. Menjelmalah aurora bak pelangi menari di langit malam gulita penuh bintang. Matahari pun membagi cahayanya kepada planet" lain dan bulan". Kehangatan. Pendaran cahaya.
Indah...
Bukan. Bukan maksud Khalifah Umar meragukan kemampuan Khalid. Tidak juga benci. Beliau hanya ingin merotasi pimpinan dalam pasukan kaum muslimin. Beliau tidak pernah meragukan kepemimpinan Khalid bin Walid. Beliau juga tidak ragu dengan loyalitasnya. Hanya satu. Beliau tidak ingin kaum muslimin mengkultuskan Khalid. Kemenangan yang diraih kaum muslimin bukan semata" Khalid. Adalah Abu Ubaidah ibnu Jarrah ra yang menggantikannya.
Sangat elegan. Penuh kharisma.
Saat Khalid berkata,"Aku berjuang karena Allah, bukan karena Umar".
Indah, bak cahaya yang melesat jauh, tetap terpancar dengan anggun.
"Mahasuci Allah yang telah mewafatkan Abu Bakar, Mahasuci Allah yang telah menjadikan Umar menggantikan Abu Bakar. Sungguh, Abu Bakar lebih aku cintai daripada Umar, dan Umar tidak lebih aku cintai daripada Abu Bakar."
Disinilah kejujuran.
Disinilah kebijaksanaan.
Disinilah kewibawaan terpancar.
Saat Umar berkata,"Sungguh, para wanita tidak akan melahirkan kembali laki-laki seperti Khalid"
Saat hembusan nafas terakhir, saat ia terbaring di tempat tidur. Bukan di medan laga. Meninggalkan bekas luka. Sabetan pedang, tusukan tombak dan panah. Tujuh puluh banyaknya.

Read more...

Pencuri!

"Tangkap! tangkap pencuri itu!"
"Ia berlari ke arah sana!", teriaknya sambil mengacungkan telunjuknya ke salah satu sudut gang. Diikuti beberapa orang, ia segera mengejar buruannya. Tersengal" nafasnya. Sementara yang lain mendengus tak keruan. Sial. Buruannya terlalu cepat. Lepas.
...
Nah, kawan! aq tutup ceritanya sampai di sini. Aq memang tak ingin bercerpen. Itu hanya 'coba-coba' seandainya aq membuat cerpen. Membuat kalimat langsung tak mudah juga. Meski membuat alur cerita ternyata lebih sulit. Menulis cerita tak seperti bercerita (baca: mendongeng). Lebih banyak ragu". Corat-coret. Hasilnya kaga jadi.
Begitulah kawan. Kau kan tau bedanya. Susahnya. Seluk beluknya. Sekaligus nikmatnya.
Kala kau tertarik, cobalah. Tak perlu menunda. Tak perlu ragu. Menulislah, meski satu dua.
Common!

Read more...

ALI!

Awas, hati"! ini bukan penipuan. Jelas. Ini bukan penyalahgunaan. Namanya Ali!
Bukan. Ia bukan petinju legendaris Muhammad Ali!
Bukan. Ia bukan tokoh khayalan Ali Baba!
Ia hanya seorang mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI.

Ali! begitulah kami memanggilnya.

Pernah jadi tutor btaLA. Ngajar math. Periang. Girang. Giras. Suka nyerocos. Suka ketawa ketiwi. Garing!
Obsesinya ke Amerika, tapi itu dulu. Pengen jadi menteri, buat buku sekian sekian. Tapi itu dulu. Punya banyak buku, wara wiri ke toko buku, ketemu tokoh jurnalis, bikin tulisan, merenung, trus ngeblog. Sebagian masih, sebagian lagi TIDAK. Lebih banyak tidak.
Dulu di btaLA, penetap yang tak pernah diam. Tidur sembarangan. Pake matras, pake kipas (angin), pake buku pula, pake tank top, eh salah, laptop!
Aneh!

Ali!begitulah kami memanggilnya.

Rambut sedikit ikal, bergelombang. Jangkung kurus. Berkacamata. Berparfum casablanca. Sawo matang. Suka berjins ria dengan kaos putih plus kemeja biru bergaris. Kancing" dibiarkan lepas agar dilibas angin nampak berjumbai bergelombang. Penuh elegan (preketieeeuuuuuw....!) Nah lho!

Ali!begitulah kami memanggilnya.

Kosong. Sepi. Ali! minggat. Ga ngajar lagi. Sekarang konsentrasi kuliah. Konsentrasi teknologi. Fokus komputer. Tawanya masih garing, tapi tlah kehilangan daya magis. Senyap. Lenyap. Lemari pakaiannya masih 'tergeletak' kokoh di btaLA. Pakaiannya juga ada. Buku" juga masih ada. Hanya tokohnya sudah 'tiada'.
Eksis. Ia tetap ngeblog. Terakhir berjumpa dengannya tengah berkompetisi di kompetiblog. Surprise! Survive!

Ali!begitulah kami memanggilnya.

Persahabatan itu takkan lekang. Takkan pupus. Takkan pudar. Takkan lenyap ditelan masa. Kokoh bagai karang. Bagai samudra. Bagai badai. Bagaikan matahari nan setia menghangatkan bumi.
Jangan!
Jangan sangka daku kehilangan daya magisnya.
Jangan pernah lupakan kami.
Kembali!
Kami kan segera kembali. Tuk berjumpa.
Ali!begitulah kami memanggilnya.

Read more...

THOMAS CUP & UBER CUP!

>> Wednesday 19 May 2010

Sedih. Meski tidak mengagetkan. Entah mungkin tidak pernah menaruh harapan. Atau kita tlah kehilangan impian menjadi juara. Kenapa rasanya sangat sulit memboyong kembali trofi bergengsi badminton itu ke tanah air kita? Rasanya ga perlu marah" ke salah satu pihak. Kerna kita tidak sedang mencari kambing hitam.
Saya sangat emosional dengan olahraga yang satu ini. Sedari kecil saya gemar membaca tentang badminton. Saya juga sering maen badminton dengan saudara-saudara saya. Enjoy. Betul" menikmati.
Sejauh ini baru tiga negara (setahu saya) yang mampu menggondol Thomas Cup: Cina, Malaysia dan Indonesia. Sedangkan Uber Cup baru empat negara: Cina, Jepang, Indonesia dan Korea Selatan.
Aneh memang! Trofi yang berasal dari Eropa ini justru dikuasai oleh negara" Asia. Negara" Eropa justru lebih banyak menjadi penggembira atai tim "hore".
Hanya Denmark yang mampu berbicara meski tak pernah juara. Sedangkan Inggris, tempat asal trofi ini justru terpuruk. Belanda, bekas penjajah Indonesia malah sempat membuat ketar-ketir Indonesia lantaran beberapa pemain pelatnas 'lari' ke sana.
Tahun 1998 menjadi titik nadir tim Uber Cup Indonesia. Setelah 1994 & 1996 berhasil merebutnya dari Cina, kita seolah kehilangan daya magis. Ditambah pensiunnya Susi Susanti.
Untuk Thomas Cup meski lima kali berturut" mempertahankannya sejak 1994 hingga 2002, sejak itu kita tidak mampu mendongkel keperkasaan Cina.
Harapan tinggal harapan.
Yang ada sekarang hanya sesal.
Kenapa tidak mamapu memberikan yang terbaik.
Saya masih berdiri kawan, masih menyimpan asa untuk kemenangan
Semoga...!
Barvo badminton Indonesia...!

Read more...

TOTALITAS!

>> Monday 17 May 2010

Mati saja kalo ga mau Hidup!
Hiduplah kalo ga mau Mati!
Hiduplah TOTALITAS!
kan kau dapati kehidupan meski kau mati!
saya tidak menakut-nakuti kawan. Kerna kehidupan tak perlu ditakuti.

Read more...

Apa yang susah? Susahnya apa?

>> Friday 14 May 2010

Aku pernah dikritik. Kritiknya macam-macam. Yang susah adalah menjawabnya. Dan jawabannya kadang-kadang susah. Salah satu kritik tersebut adalah usiaku bertambah, tapi belum nikah. Ga maen-maen, banyak orang sering menyampaikannya padaku. Genting. To the point.
Ini krusial. Semestinya tak perlu gundah gulana menghadapi hal kayak gini. Hanya aja, rasa-rasanya koq risih ya kalo aku mendengarnya. Biasanya, dan sering bahkan! aku diam. No comment!
Nikah tak perlu diperdebatkan, justru mesti dilaksanakan. Well, nampaknya kasus ini terjadi secara sporadis, tapi kawan, sebenarnya tanpa harus menyudutkan orang-orang seperti aku, ada perasaan malu kala bersua dengan teman-teman sejawat yang telah menikah. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, aku sudah tau hendak kemana akan diarahkan.
Tapi, okelah kawan, aku hargai pendapat dan kritikan itu. Demokrasilah...biasa...
Yang perlu aku antisipasi hanyalah keinginan-keinginan sesaat yang tak sehat. Jelas aku perlu menumbuhkan harapan-harapan agar hidup ini tak sekedar 'HIDUP', tapi justru akan membuat hidup ini terasa lebih HIDUP. Meski harta tak seberapa, yang penting punya cita-cita.

Read more...

BANGUN!

Dormansi. Selama lebih dari satu bulan aq tidak posting. Biasa kawan, alasan klise yang selalu hinggap dibenakku, SIBUK! Maklum (ah,rasanya malu untuk minta dimkalumi) selama sebulan ini aq baru beradaptasi di wilayah baru, dirjen hortikultura, kementrian pertanian. Sebagai calon PNS (begidik aq menulisnya...:( ).
Selain itu, aq kehilangan hotspot. Selama ini numpang di btaLA, sedangkan CPNS tidak bisa leluasa seperti dulu di btaLA. Beli modem belum sanggup. Jadilah posting mati suri, dormansi!
Doakan biar aq tetap bisa posting tiap hari. Biar blog ini tetap semarak, biar blog ini tetap bertahan. Biar blog ini tetap mampu menjalin komunikasi dengan teman-teman semua. Kalaupun tidak bisa tiap hari, yah...semoga tiap pekan aq bisa! Semoga...

Read more...

ONLINE

Powered By Blogger

About This Blog

Lorem Ipsum

Our Blogger Templates

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP