Berjalan dalam pekatnya malam dan benderangnya siang

>> Wednesday 27 January 2010

Malam ini sebait doa ku panjatkan ke haribaan Yang Maha Mendengar.
Tahukah kau kawan apa yang menyedihkan dari yang paling menyedihkan? Ditinggal pergi orang-orang terdekat kita. Apatah lagi bila orang-orang tersebut adalah orang-orang yang kita cintai. Bukan kawan, bukan 'pacar' yang aku maksudkan. Karena dalam kamus hidupku tidak ada pacaran. Bisa jadi mereka adalah orang tua kita, kakak, adik, paman, kakek, nenek, teman, sahabat, atau siapa pun yang dekat dengan kita.

Malam ini sebait doa ku panjatkan ke haribaan Yang Maha Pengampun.
Aku merasa beruntung bila dosa-dosaku diampuni oleh-Nya dan dimudahkan untuk melakukan kebaikan yang banyak. Semoga apa-apa yang aku lakukan diampuni oleh-Nya. Baik siang atau malam, jauh maupun dekat, tersembunyi maupun nyata adanya, kecil atau besar, ringan atau berat, dan segala hal yang membuatku tidak nyaman. Hingga aku merasa yakin bahwa kedua kakiku telah menginjak lantai surga.

Malam ini sebait doa ku panjatkan ke haribaan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Tiada yang mampu aku berikan untuk orang lain kecuali atas kehendak-Nya. Merasa sangat butuh kasih sayang-Nya. Betapa merananya orang-orang yang tidak memiliki rasa kasih dan sayang. Mereka menjerit. Meraung-raung bak anak macan kehilangan induk. Liar ..., sesudah itu mati. Lihatlah kesudahan orang-orang yang diberi kasih sayang Tuhannya. Kaya dan bahagia. Kaya, sebab mereka tidak butuh manipulasi untuk menambah harta benda. Kaya, sebab mereka senantiasa bijak bestari dalam hidup dan kehidupan. Mimpi-mimpi mereka senantiasa diperebutkan oleh para penguasa yang sudah hilang kewarasannya. Panjatkanlah doa kawan, ke haribaan-Nya. Sejenak saja...

Malam ini sebait doa ku panjatkan ke haribaan Yang Maha Kuasa Atas Segalanya.
Wahai Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta jauhkanlah kami dari azab neraka. Aamiin...

what R U doing?

Read more...

KRL Ekonomi Depok-Jakarta

>> Monday 25 January 2010

Senin, 25 Januari 2010.
Pukul 08.00 WIB.
Tidak berubah. Benar-benar tidak ada yang berubah. Persis seperti yang pernah aku lihat sewaktu masih kecil. Padat, kusam, kumuh, rusuh, semrawut dan beragam kata atau sumpah serapah yang sering dilayangkan kepada pelayanan yang bobrok dan akut dari tahun ke tahun. Padahal data yang sering tertera dan dipublikasikan adalah data orang-orang malang yang menjadi korban akibat kebobrokan akut dan kesembronoan menahun yang tak kunjung membaik itu. Padahal moda transportasi ini merupakan salah satu moda transportasi yang digunakan oleh rakyat banyak karena murah dan cepat. Tapi SELALU saja, yang tersedia untuk rakyat hanyalah sisa-sisa dan asal-asalan. Tak bisakah duduk sejenak untuk menciptakan ide brilian terkait kesejahteraan rakyat?




KRL Ekonomi Depok-Jakarta.
Begitulah adanya. Dulu (dihitung dari umurku), dan kini. Entah bagaimana di masa yang akan datang.
Kawan, tentunya bagiku ini bukan bentuk kepasrahan yang tiada ujung. Atau kemarahan yang tiada pangkal. Kawan, ini adalah kekesalan dan protes terhadap kebuntuan cara berpikir para stake holder yang di tangan mereka-lah kebijakan ini digulirkan. Aku menggugat. Meski, bagi mereka, gugatanku laksana debu di tengah sahara. Atau setetes air di samudera. Percuma.
Tapi, apapun maknanya, suara harus terdengar. Meski entah sampai kapan.
Pemandangan mengerikan yang dipertontonkan para penumpang KRL Ekonomi Depok-Jakarta dari pagi hingga petang telah menjadi 'menu' harian para commuter yang rajin menyambangi stasiun-stasiun kereta antara Bogor-Jakarta. Kawan, tak perlu risau dengan gerbong yang padat karena atap gerbong pun jadi tempat yang 'nyaman' (?). Corat-coret grafiti yang menghiasi gerbong tak usah dikomentari. Sudah biasa. Nikmatilah sajian khas dari para penjaja makanan/minuman yang beraneka ragam dan rasa, cobalah sesekali mencicipi. Ah, sedapnya..... Atau pengen tau atraksi para pengemis dan gelandangan dengan balutan kain compang-camping atau tubuh penuh sedikit darah dan nanah? Unik dan atraktif sekali karena suara parau mereka mampu membangunkan mata yang kerap mengantuk. Bahkan mampu menggerakkan hati orang-orang sekitar menjadi para dermawan dalam sekejap. Mereka semua  hilir mudik (bahkan seharian penuh) bercampur dengan para penumpang lainnya. Belum lagi para pengamen dan pencopet yang kerap mengambil kesempatan dalam kesempitan meski nasib pencopet tak berubah dari masa ke masa. Babak belur dihajar massa. Cobalah sesekali naik KRL Ekonomi Depok-Jakarta di sore hari tatkala para commuter pulang dari kantor ke rumah. Hohoho kawan, mata kakimu bakal tak kau kenali, bahkan separuh tubuhmu seolah lenyap ditelan bumi. Tulang-tulang gemeretak nyaris patah karena tubuh harus berhimpitan dalam gerbong dengan kepadatan tingkat tinggi. Bahkan kepala harus mendongak ke atas terus menerus untuk menghirup oksigen karena anggota tubuh yang lain sudah tak bisa digerakkan. Kau harus memutar tubuh sedikit demi sedikit seperti para penari balet untuk bisa bergeser, itupun 'jago' kalau bisa. Intinya, kalau masih mau 'hidup normal' jangan coba-coba naik KRL Ekonomi Depok-Jakarta...!

I'll come back!

Read more...

Catatan Kecil Malam Hari

>> Monday 18 January 2010

Pukul 20.37 WIB.
 Malam ini aku merencanakan untuk menerbitkan tulisan-tulisanku yang pernah ku buat. Tapi apa daya, kumpulan tulisannya masih teronggok di dalam tas. Meski tiap hari selalu dibawa, tapi nyaris isinya tak tertuang ke dalam BLOG ini. Heh...menyedihkan..^_^
Akhirnya dengan segenap hati perlahan-lahan aku mulai membuka lembaran demi lembaran kumpulan tulisanku. Yah, ternyata belum ada yang pas untuk dipublikasikan. Tapi, insyaAllah segera dalam waktu dekat, tulisan-tulisanku akan terbit.

Maaf telah mengecewakan dirimu wahai jiwaku...
Beri aku nasehat yang menggugah jiwa
Jangan buat aku menunggu terlalu lama
karena kau adalah ekspresi diriku...

Read more...

Bekalan Menghadapi Hari Akhir (renungan di sore hari)

>> Thursday 14 January 2010

"Wahai Abu Dzar, jika engkau akan bepergian, akankah engkau membuat persiapan?"
"Benar ya Rasul!"
"Bagaimana dengan perjalanan ke negeri akhirat ...? Maukah engkau aku beritahukan tentang bekalan yang berguna untuk menghadapi hari tersebut?"
"Mau ya Rasul, bahkan demi ayah dan ibuku ...!"
Lalu Baginda SAW bersabda:
1. berpuasalah di hari yang panas terik demi menghadapi hari berbangkit,
2. sholatlah dua rakaat di tengah gulita malam untuk menghadapi gelapnya kubur,
3. tunaikan haji demi menghadapi masalah-masalah dahsyat,
4. berikanlah sedekahmu kepada fakir miskin,
5. ucapkanlah selalu kata-kata yang benar,
6. diamlah dan hindari ucapan-ucapan yang buruk.

"Wahai orang-orang islam bersiap sedialah, karena urusan ini gawat. Bersiagalah karena perjalanan sudah dekat. Persiapkan bekal, karena perjalanan sangat jauh. Ringankanlah beban, karena di hadapanmu adalah rintangan yang menyulitkan. Tidak akan berhasil melewatinya kecuali orang-orang yang tangkas. Wahai manusia, sesungguhnya menjelang hari kiamat akan terjadi peristiwa-peristiwa yang gawat, bencana-bencana besar dan saat-saat yang serba sulit. Di waktu itu golongan yang zalim berkuasa, golongan yang fasik mempunyai kedudukan penting, sedangkan kelompok yang mengajak pada kebaikan ditindas dan orang-orang yang mencegah kemungkaran ditekan. Hendaklah kalian bersiap-siap menghadapi hal itu semua dengan bekalan iman. Berpegang teguhlah padanya dengan sekuat-kuatnya. Perbanyaklah amal sholeh dan paksakan diri melakukannya. Bersabarlah menghadapi bencana dan kesulitan ini niscaya kalian akan dapatkan pahala surga yang abadi."

"Biasakanlah diri dengan kesulitan-kesulitan, sebab kesenangan hidup itu tidak kekal."
"Wahai Aisyah, hendaklah engkau mengetuk pintu surga dengan lapar."
"Hai Muhammad, hiduplah sesukamu, namun engkau akan mati. Berbuatlah semaumu, engkau pun akan dapatkan balasannya. Cintailah siapa yang kau mau, namun kau akan berpisah dengannya. Ketahuilah bahwa keutamaan seorang mu'min dengan qiyamullail." (HR. Thabrani)

"Hendaklah kalian melaksanakan shalat di waktu malam, karena itu adalah amalan orang-orang sholeh sebelum kamu yang akan mendekatkanmu pada Rabb-mu. Ia penebus dosa, pencegah segala keburukan, dan menyembuhkan penyakit yang ada di dalam badan." (HR. Thabrani)

Setiap hari dua malaikat turun dari langit, salah satunya berdoa: " Ya Allah berkahilah harta orang-orang yang berinfak. Dan yang satunya lagi berdoa, Ya Allah binasakanlah harta orang-orang yang kikir."

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam." (HR. Bukhari)
"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kata-kata yang dengannya ia dicampakkan ke neraka."
"Jangan banyak berbicara selain zikrullah, karena akan menjadikan hati keras. Orang yang paling jauh dari Allah adalah yang hatinya keras." (HR. Tirmidzi)

Orang mu'min itu selalu berada di antara lima hal yang membahayakan:
1. mu'min yang dengki padanya
2. munafiq yang membencinya
3. kafir yang memeranginya
4. syetan yang menyesatkannya
5. nafsu yang mengalahkannya

saat malam mulai turun menyelimuti jakarta

Read more...

Di tengah temaram cahaya lilin

>> Monday 11 January 2010

Kamis, 7 Januari 2010.
Sudah lama pena ini tidak menggoreskan puisi. Namun, kali ini saat aku sakit, saat PLN dengan gemarnya mematikan listrik penduduk, dan saat lilin yang disediakan ibuku mulai kehilangan energinya, naluriku untuk menggoreskan pena muncul kembali. Ya. Puisi. Mungkin hanya sebaris puisi yang aku tulis.
Aku, seperti terlempar belasan atau puluhan tahun silam saat negeri ini belum memiliki energi listrik yang memadai. Bahkan hingga kini, acapkali menjadi biang kerok perseteruan antara rakyat dan pemerintah.
Ini adalah sebuah ironi. Negeri dengan seribu satu sumber energi alami ini belum mampu untuk memenuhi listrik di seluruh penjuru negeri.

Read more...

Umar dan Hamzah [3rd]

>> Saturday 9 January 2010

Merekalah keperkasaan Islam, terlahir mumpuni pertaruhkan ketajaman pedang dan nurani demi harga diri umat ini ...tiada gentar
nyali yang trus menyala, menggertak dan mematikan!
kecepatan langkah yang tak terlampaui
kekuatan raga nan tiada tertandingi
lantang suaranya, hanya kebenaran, keadilan

Di sini ku gapai rindu hingga azam terlunaskan mencari Umar Alfaruq perkasa dan Hamzah penghulu syuhada mulia ...
Merekalah kebanggaan cinta kita, hanya tuk Islam cita tertinggi
Harga tiada berbilang bagi ketangguhan yang tak pernah hilang
Cukup sudah keraguan dan malu mendera, kerna saatnya kan tiba, terlahir Umar dan Hamzah perkasa

Merekalah keperkasaan Islam tiada tertandingi
hentakkan kuda perangmu!
jangan skali kau kekang tali kendali, majulah dan trus maju!
Lihatlah!
Umar dan Hamzah takkan pernah ragu
kerna merekalah keperkasaan Islam, ketangguhan kita tiada tertandingi!


Saat Maghrib 19.00 WIB
Selasa, 10 Juli 2001

Read more...

Negeri Para Sahabat [2nd]

>> Sunday 3 January 2010

Bila aku hidup di tanah gersang itu,
negeri empat belas abad yang lalu
yang diberkahi negeri para sahabat yang mulia
sesudah mangkatnya Baginda Nabi tercinta
bergetar asa menjunjung kalimat-Nya
bergetar raga menyongsong cinta hakiki Ilahi

Bila aku bisa menghirup udara di negeri mulia itu, empat belas abad yang lalu
kan ku tuangkan rindu di balik senja
kan ku rangkum cinta dengan segenap jiwa
walaupun darah sebagai tinta dan pedang sebagai pena
ku tajamkan penglihatan di tengah malam kemuliaan

Bila aku duduk dalam majelis di tanah itu, negeri empat belas abad yang lalu
memancar kemilau ilmu ke penjuru dunia
memancang fondasi kemajuan ratusan tahun kemudian

Bila negeri itu masih ada
kan ku letakkan ia di tanah subur kita saat ini
Bila negeri itu adalah negeri kita, Indonesia...


Sabtu
7 Juli 2001

Note: kawan, sering aku tafakur seperti ini, negeri para sahabat bukanlah negeri di atas awan yang tidak mungkin kita capai. Negeri itu nyata adanya. Kalau kau ingin tau seperti apa negeri para sahabat hiruplah udaranya dengan cara meneladani kehidupan penghuninya. Ah, kawan, aku sering berangan-angan...indah bukan?

Read more...

Beri Daku Senyum Tangis [1st]

>> Saturday 2 January 2010

Perjalanan masih sangat panjang
surga jauh terpampang
Ku coba siapkan bekal sebanyak mungkin
terkadang aku istirahat tuk sekedar melepas lelah dan mengembalikan tenaga, perlahan tapi pasti
Sepanjang perjalanan ku perhatikan lingkungan yang menjadi tanda tanya, kebingungan dan celaan
O, mengapa tiada senyum di atas senyuman
mengapa tiada tangis di atas tangisan
Ku lihat tawa berderai di atas tangis penderitaan
Ku lihat kebodohan di atas arogansi keserakahan
Cukup sudah derai air mata
cukup sudah darah yang tertumpah
hanya satu ku harap ada
Ampunan Tuhanku masihkah ada?

Sabtu
7 Juli 2001

Read more...

3 hari di bulan Juli 2001

Bulan Juli 2001. Cuma 3 hari aku menelorkan 3 buah puisi (bukan telor sembarangan ne!), religius bangets dech. Sebenarnya sich, puisi2 yang aku buat emang berkutat masalah keislaman. Ga jauh2 lah. Tapi aku tuch lebih suka puisi balada atau epik. Biar nampak ada guratan kesungguhan disana, ciellaaa lebay dah! Tapi btw, sebenarnya ada ga sich blog yang kontennya nyuguhin puisi??? ^_^
Aku juga bikin blog berdasarkan pengalaman tulis-menulis yang dah lama aku punya. Sayangnya tidak dipublikasikan, kuatir dibajak tau! yah tau sendirilah bangsa kita ni, demen ama yang bajak2kan. Tapi ini juga gampang dibajak yak?!
Yoweslah, daripada gerutu aja mending sok atuh nikmatin sajian2ku yang lain yak..^_^
tarik maaanggg...

Wassalam

Read more...

ONLINE

Powered By Blogger

About This Blog

Lorem Ipsum

Our Blogger Templates

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP