Di tengah temaram cahaya lilin

>> Monday 11 January 2010

Kamis, 7 Januari 2010.
Sudah lama pena ini tidak menggoreskan puisi. Namun, kali ini saat aku sakit, saat PLN dengan gemarnya mematikan listrik penduduk, dan saat lilin yang disediakan ibuku mulai kehilangan energinya, naluriku untuk menggoreskan pena muncul kembali. Ya. Puisi. Mungkin hanya sebaris puisi yang aku tulis.
Aku, seperti terlempar belasan atau puluhan tahun silam saat negeri ini belum memiliki energi listrik yang memadai. Bahkan hingga kini, acapkali menjadi biang kerok perseteruan antara rakyat dan pemerintah.
Ini adalah sebuah ironi. Negeri dengan seribu satu sumber energi alami ini belum mampu untuk memenuhi listrik di seluruh penjuru negeri.

Read more...

ONLINE

Powered By Blogger

About This Blog

Lorem Ipsum

Our Blogger Templates

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP