Hanya Untukmu

>> Wednesday 4 May 2011

Aku pernah merasa tak berguna dalam hidupku. Sepanjang hari hanya mengutuki diri. Aku tidak tahu kenapa ini bisa terjadi. Yang aku tahu hanyalah bahwa aku harus melakukan sesuatu yang berguna demi mengusir rasa takut, rasa inferior, rasa terintimidasi oleh sesuatu ataupun orang lain.

Kini aku baru menyadari bahwa semua itu hanyalah ilusi. Semakin kita takut, maka semakin kita diburu oleh takut itu. Semakin kita merasa inferior maka semakin kita akan diburu oleh rasa itu. Dan semakin kita merasa terintimidasi oleh sesuatu atau oleh orang lain maka semakin merana lah kita. Maka dengarkan ini baik-baik sobat, dengarkan dengan seksama,
“Sadarilah bahwa betapa diri kita ini lemah, maka jangan diperlemah oleh sesuatu yang akan menambah kelemahan kita. Sadarilah bahwa kita juga menyimpan rasa takut, tetapi bukan kepada sesuatu yang tidak punya kuasa atas diri kita. Sadarilah bahwa betapa diri kita juga ada rasa inferior tetapi rasa inferior ini tidak perlu memperbudak kita hingga kita menjadi merasa tidak berguna atau merasa perlu ‘bunuh diri’. Bangkitlah sobat. Beranilah. Yakinkan diri kita dengan kuasa Tuhan Yang Mahakuasa, Yang Maha Penyayang.

Dunia bukan tempat yang nyaman buat orang-orang yang berpribadi anggun seperti kita. Tinggalkanlah menyalahkan diri sendiri. Jauhilah menakut-nakuti diri sendiri. Buanglah rasa inferior dalam diri kita. Bukankah Tuhan menciptakan semua di alam semesta ini berpasang-pasangan? Maka perhatikanlah, apa saja. Ada lemah, maka ada kuat. Ada takut, maka ada berani. Ada inferior, maka ada superior. Manusia adalah tempat segala macam kelemahan. Maka tak perlu ditambahkan kelemahan-kelemahan dalam diri kita. Kini tataplah masa depan yang gemilang. Lakukanlah hari ini sebaik-baiknya. Apa yang dipersembahkan pada hari ini jauh lebih penting dibandingkan takut akan masa depan yang tak pasti. Kita tak tahu apakah besok Tuhan masih berkenan memanjangkan usia kita di dunia. Kalau YA, maka jadikanlah anugerah tersebut sebagai kesempatan meningkatkan kualitas diri kita. Sebagai sebuah anugerah yang membuat kita semakin menyadari bahwa tak ada yang abadi di dunia. Semua hanya sementara. Begitu pula dengan rasa takut, rasa inferior, maupun rasa terintimidasi. Begitu pula sebaliknya.
Lalu apa yang perlu kita khawatirkan sobat?
Lalu apa yang perlu kita takuti sobat?
Lalu apa yang perlu kita risaukan sobat?
Kini berpalinglah dari orang-orang yang memperlemah hidup kita.
Berpalinglah dari orang-orang ataupun pergaulan yang justru menambah keterpurukan diri kita. Berpalinglah dari orang-orang atau pergaulan yang bisanya hanya menambah rejam kata-kata.
Sungguh, Tuhan teramat baik untuk memberi kita pilihan:
Hidup dengan orang-orang dan pergaulan yang buruk atau hidup dengan orang-orang baik dan pergaulan yang membaikkan.
Pilihan ada di ‘tangan’ kita.
Bertindaklah. Sekarang.
Ya, sekarang!”

(sentuhan di siang hari yang membara, tapi tak sepanas bara yang ada di jiwaku. Jiwaku merdeka)

Read more...

ONLINE

Powered By Blogger

About This Blog

Lorem Ipsum

Our Blogger Templates

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP