Jangan Serakah Kawan!

>> Monday 24 May 2010

Ugh!Enak saja. Tadi pagi kulihat Togar memarahi supir mikrolet jurusan Ps.Minggu agar segera meninggalkan 'area' ngetem. Meski ada di dalam terminal, dan disitu ada petugas DLLAJ, Togar leluasa menyuruh ini itu kepada supir" angkutan umum. Ironi. Sebenarnya siapa sih yang berwenang?
Aku sadar kawan, aku tidak sedang berada di Sidney, atau Vancouver. Aku tinggal di kota kecil pinggiran Jakarta. Semrawut.
Jalan raya Margonda dulu tidak seramai ini. Pepohonan masih berjajar di kanan kirinya. Rindang. Kini, nyaris tak satu pun pohon yang tersisa. Tumbang. Panas membara. Menyilaukan.
Pusat perbelanjaan tidak seramai sekarang. Kini justru tumbuh subur bak jamur di musim penghujan. Pasar tradisional dibenahi sedemikian rupa agar kesan kumuh dan jorok tidak lagi melekat. Perumahan" baru bermunculan di sana sini. Geliat baru sebuah kota madya.
Dengan ikon kota penghasil belimbing, Depok ingin memperkenalkan wajah baru. Bangunan spektakuler pun muncul di sini. Masjid Kubah Emas Dian AlMahri. Perbaikan jalan pun gencar dilakukan. Walhasil, Depok semakin kinclong di mata para investor.
Belum lagi, kampus ternama Universitas Indonesia 'nongkrong' sejak 1986. Dan kini tengah bebenah dan mendandani diri menjadi kampus riset ternama, terbesar dan terlengkap sedunia, demi meningkatkan daya saing di tingkat global.
Satu lagi, sungai Ciliwung yang membelah Depok cukup menjadi momok yang menakutkan bagi warga kota Jakarta karena sangat akrab membanjiri Jakarta saat musim hujan.
Lengkap sudah kota 'kecil'ku ini. Dinamis. Kreatif. Panuh elan vital. Semoga Allah swt memberkahi kota 'kecil'ku ini... Amin.

Read more...

ONLINE

Powered By Blogger

About This Blog

Lorem Ipsum

Our Blogger Templates

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP